Semarang (05/08/2024), Hari Rabu sampai dengan Jumat ini, SMA Negeri 14 Semarang menyelenggarakan Pendidikan Karakter untuk peserta didik kelas X. Hal tersebut tertulis di dalam kalender akademik sekolah di Tahun Ajar 2024/2025. Barak Militer Desa Bantir, Sumowono, Kabupaten Semarang menjadi lokasi pilihan untuk program pengembangan karakter siswa tersebut.
Sejumlah 315 siswa baru mengikuti apel dan final checking terlebih dahulu kemudian diberangkatkan dari sekolah jam 07.00 Rabu (31/07/2024) lalu menggunakan armada Kodam Diponegoro. Perjalanan menuju lokasi bumi pelatihan Pendidikan karakter sekitar 1.5 jam, sesampainya disana mereka dikenalkan terlebih dahulu situasi dan kondisi lapangan.
Sesi pertama pengenalan lingkungan oleh Kepala Desa Losari Kecamatan Sumowono, Bapak Syarifudin, yang memulai materi Kearifan Lokal kepada peserta program Pendidikan Karakter.
Dalam materinya, Beliau menyampaikan tentang budaya mengakar yang ada di desanya sebagai local wisdom.
“Di desa saya tinggal, budaya-budaya positif yang terus kami lakukan turun-temurun seperti tahlilan, yasinan, kerja bakti, hingga slametan.” Ujarnya.
Bapak Syarifudin melanjutkan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut menjadi ciri khas kami dalam hidup bertetangga.
Sebagai wujud internalisasi budaya-budaya positif pada peserta didik, mereka keesokan harinya (Kamis, 01/08/2024) melakukan aksi nyata kegiatan gotong royong dengan cara membersihkan lingkungan sekitar barak Desa Bantir.
Kegiatan Pendidikan Karakter di Tahun Ajar ini terkesan berbeda dimana pihak sekolah telah merencanakan program ini berbarengan dengan penerimaan Tamu Ambalan Pangkalan Wisangeni dan sekaligus disisipi kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tema 1: Kearifan Lokal.
Koordinator Proyek Tema 1, Bapak Muhamad Abid Fillail, S.Pd, mengungkapkan bahwa Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila ini sangat tepat jika disisipi budaya-budaya positif seperti gotong-royong, sopan santun, hingga bersikap ramah kepada sesama yang saat ini sudah mulai terkikis.
“Oleh karena itu, kami dari tim tema 1 P5 mengambil tema Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Tradisi Sopan Santun dan Tolong Menolong Masyarakat Nusantara dengan harapan nantinya peserta didik terbiasa dengan tingkah laku yang positif.” Tegasnya.
Hal itu juga disampaikan oleh Ibu Aniek Windrayani, S.Pd., M.Pd, Kepala SMA Negeri 14 Semarang, yang menjadi Pembina Upacara di acara pembukaan hari pertama. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan bahwa kegiatan Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila yang diselenggarakan selama 3 hari ini kita sisipi kegiatan pembiasaan budaya positif sesuai kearifan lokal dimana kita berada.
“Kita berada di budaya yang berbeda maka oleh karena itu kita perlu menyesuaikan dengan kearifan lokal yang berlaku.” Imbuhnya.
Ibu Aniek berharap kepada siswa kelas X untuk mewujudkan sikap disiplin, tanggung jawab, serta berakhlak mulia dimanapun dan kapanpun.
Penulis : Andria Nensy, S.Pd Guru Bahasa Jawa dan Wali Kelas X SMA Negeri 14 Semarang