(Semarang, 9 Mei 2025) Sebanyak 50 peserta didik dari SMA Negeri 14 Semarang mengikuti kegiatan “HMKM Goes to School” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (HMKM) dari Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang pada hari Jumat, 9 Mei 2025. Kegiatan ini bertempat di aula SMA Negeri 14 Semarang dan berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para peserta.

Acara yang diikuti oleh 44 mahasiswa selaku panitia ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai kesehatan reproduksi. Ketua HMKM, Sri Setya Rini, menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, memberikan edukasi kepada siswa agar mereka memiliki pemahaman yang komprehensif tentang kesehatan reproduksi, sehingga dapat membentuk sikap positif dalam menjaga kesehatan diri mereka. Kedua, memilih Peer Educator atau pendidik sebaya dalam bidang kesehatan reproduksi, yang nantinya akan membantu menyebarkan pengetahuan ini di lingkungan sekolah.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kaprodi Kesehatan Masyarakat UDINUS, Dr. Eti Rimawati, S.KM., M.Kes., yang memberikan dukungan penuh terhadap program edukatif ini. Sementara dari pihak sekolah, kehadiran diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ibu Sri Winarsih, S.Pd., M.Si. Kepala SMA Negeri 14 Semarang, Ibu Aniek Windrayani, S.Pd., M.Pd., tidak dapat hadir karena sedang mengikuti pelatihan nasional bertajuk Swipe Safe.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori semata. Terdapat berbagai pemeriksaan fisik, seperti pengukuran tinggi badan, berat badan, serta Lingkar Lengan Atas (LILA). Melalui rangkaian kegiatan tersebut, siswa mendapatkan manfaat sebagai berikut:

  1. Meningkatkan pemahaman siswa tentang kesehatan reproduksi.
    Melalui penyuluhan yang interaktif dan informatif, siswa diberikan materi seputar pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, termasuk bagaimana cara mengenali perubahan tubuh secara sehat, serta mencegah perilaku berisiko sejak usia remaja. Edukasi ini sangat penting mengingat fase remaja merupakan masa transisi yang rawan terhadap informasi keliru terkait kesehatan seksual.
  2. Siswa dapat menerapkan ilmu yang diberikan sehingga memiliki sikap positif.
    Dengan pengetahuan yang diperoleh, siswa diharapkan mampu bersikap bijak dalam menjaga kesehatan tubuh, termasuk memahami pentingnya pola hidup sehat, kebersihan diri, dan menghormati diri sendiri serta orang lain. Pembentukan sikap ini sangat krusial dalam membangun karakter generasi muda yang sehat dan bertanggung jawab terhadap tubuhnya sendiri.
  3. Deteksi dini masalah gizi melalui pemeriksaan fisik.
    Pemeriksaan tinggi badan, berat badan, dan LILA memberikan gambaran kondisi gizi siswa. Melalui data tersebut, siswa dan pihak sekolah dapat mengetahui apakah terdapat indikasi kekurangan atau kelebihan gizi, sehingga dapat dilakukan tindak lanjut seperti konsultasi dengan petugas kesehatan atau pembinaan gizi. Deteksi dini ini membantu mencegah masalah kesehatan lebih lanjut yang dapat mengganggu proses belajar siswa.

Suasana menjadi semakin meriah saat diadakan sesi tanya jawab, di mana siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan reward atau hadiah menarik dari panitia. Kegiatan ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah dalam menciptakan generasi muda yang sehat secara fisik dan mental.

Di akhir kegiatan, pihak sekolah menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut. Kerja sama antara HMKM UDINUS dan SMA Negeri 14 Semarang ini diharapkan dapat terus berlanjut di masa mendatang, sebagai wujud nyata sinergi pendidikan tinggi dan menengah dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

 

Penulis: Sri Winarsih, S.Pd., M.Si, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Editor: Yuli Agus Setyawan, S.Pd.