
Selasa, 12 Agustus 2025- Menjadi hari yang tidak biasa bagi keluarga besar SMAN 14 Semarang. Sejak pagi, tepat pukul 08.00 WIB, Aula sekolah sudah ramai oleh para siswa yang antusias. Mereka bukan sedang menunggu upacara atau lomba, melainkan siap mengikuti Pelatihan Barbershop yang diinisiasi oleh tim dari Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer (STEKOM). Kegiatan ini berlangsung hingga selesai pada siang hari, menghadirkan suasana penuh energi positif. Di balik kelancaran acara, ada pendamping setia yang mendukung jalannya kegiatan, yakni Ibu Mustianah, S.Psi dan Bapak Ivan Aziz Abdilah, S.Pd.
Kerja sama antara SMAN 14 Semarang dan STEKOM bukan tanpa alasan. Di era sekarang, siswa tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan di masyarakat. Keterampilan barbershop atau potong rambut adalah salah satu yang bernilai ekonomis tinggi, mudah dipelajari, dan memiliki pasar yang luas.
Tim STEKOM datang tidak hanya membawa materi, tetapi juga semangat berbagi pengalaman. Mahasiswa yang menjadi instruktur adalah Dwi Purnomo, Aziz Nur Cahyanto, dan Shofie Saepudin— tiga anak muda yang sudah terlatih dan memiliki jam terbang dalam dunia barber. Mereka membawa peralatan lengkap: clipper, gunting khusus, sisir, cape (kain penutup), serta perlengkapan sanitasi.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari pihak sekolah, yang menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari pembinaan keterampilan hidup (life skills) bagi siswa. Kemudian, tim STEKOM memperkenalkan diri satu per satu. Cara penyampaian mereka santai namun profesional, sehingga suasana aula cepat mencair.
Instruktur utama, Aziz Nur Cahyanto, membuka sesi dengan menjelaskan dasar-dasar barbershop: pemilihan alat yang tepat, teknik memegang clipper agar potongan rapi, hingga etika melayani pelanggan.
“Kami senang bisa berbagi ilmu di sini. Harapan kami, keterampilan barbershop ini dapat menjadi bekal bagi siswa, tidak hanya sebagai hobi, tetapi juga peluang usaha di masa depan,” ungkap Aziz, yang disambut tepuk tangan peserta.
Setelah teori singkat, para siswa diajak menyaksikan demo potong rambut langsung. Selama demo berlangsung, siswa diperbolehkan mengajukan pertanyaan. Beberapa bertanya tentang harga clipper yang terjangkau untuk pemula, sementara yang lain penasaran dengan cara mengasah gunting agar tetap tajam. Setelah demo selesai, para siswa dibagi menjadi kelompok kecil. Masing-masing kelompok mendapatkan kesempatan mencoba teknik yang baru saja dipelajari, dengan pengawasan langsung dari instruktur Salah satu peserta, Galang Ramadhan dari kelas XII-8, mengaku terkesan, “Awalnya saya kira memotong rambut itu sulit, tapi setelah diajarkan langkah-langkahnya, ternyata menyenangkan. Siapa tahu nanti saya bisa membuka usaha kecil-kecilan.”
Ibu Mustianah, S.Psi, yang mendampingi dari awal hingga akhir, memberikan apresiasi besar terhadap kegiatan ini. “Pelatihan keterampilan seperti barbershop sangat bermanfaat untuk siswa. Mereka tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga memperoleh keterampilan hidup yang bisa berguna di masyarakat. Harapan kami, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan dikembangkan,” ujarnya.Di balik keterampilan memotong rambut, pelatihan ini juga mengajarkan banyak nilai positif.
Siswa belajar kesabaran saat melayani orang lain, belajar komunikasi yang sopan dengan “pelanggan”, dan tentu saja belajar menjaga kebersihan peralatan demi kesehatan bersama.
Instruktur dari STEKOM juga menekankan pentingnya memadukan keterampilan dengan manajemen usaha. Dengan modal yang relatif kecil, keterampilan barbershop bisa menjadi peluang bisnis, terutama bagi anak muda yang kreatif.
Pelatihan barbershop bersama STEKOM pada 12 Agustus 2025 membuktikan bahwa pendidikan yang memadukan teori dan praktik dapat memberikan dampak nyata bagi siswa. Diharapkan, keterampilan ini tidak berhenti di aula, melainkan terus diasah dan dikembangkan.
Sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Ivan Aziz Abdilah, S.Pd dalam penutupan acara, “Ilmu itu akan semakin bermanfaat jika dipraktikkan. Jangan takut mencoba, dan jangan takut gagal. Keterampilan yang kalian pelajari hari ini bisa menjadi pintu kesuksesan di masa depan.”
Dengan bekal keterampilan dan semangat berwirausaha, siswa SMAN 14 Semarang diharapkan mampu melangkah lebih percaya diri — tidak hanya di bidang akademis, tetapi juga dalam mengembangkan potensi diri di dunia nyata.
Penulis:
Yoga Wicaksana, S.Pd.
Tim Publikasi dan Humas
SMA Negeri 14 Semarang
Editor:
Yuli Agus Setyawan, S.Pd.
Tim Publikasi dan Humas
SMA Negeri 14 Semarang